Kamis, 29 Januari 2009

A QUICKY SEX : Mendebarkan dan Nikmat

Saat membuka Manjam ku hari ini, aku temukan satu pesan singkat dari pengguna yang lain. "ML yuk", bersama dengan nomor telponnya". Aku kirim sms ke nomor tersebut yang segera saja mendapat balasan. Dialog melalui sms pun berlanjut antar aku dengan pemuda berusia 26 tahun, tinggi 170 dan berat 62... karena tidak tahan terhadap lamanya pengetikan sms, maka Mario demikian namanya menelpon ku dan kami pun ngobrol melalui hp.

Rayuan pun berhamburan satu sama lain. Intinya adalah ajakan ML hari ini... masalahnya kami berdua sama sama tidak memiliki tempat bebas untuk melepaskan hasrat seksual kami. Akhirnya kami menyepakati untuk check in dengan pembayaran berdua (sharing)... namun saat aku meminta dia check in dan saya datang saat dia telah di kamar, dia mulai mengajukan beberapa alasan. Saya pun bertahan untuk tidak akan check ini... negosiasi pun terus terjadi... hingga akhirnya Mario setuju melakukan check in, baru ku menyusul... namun dia meminta dilakukan setelah jam 5 sore.. aku pun setuju saja, karena waktu yang ada bisa aku gunakan untuk berlatih di gym langganan ku....

Namun ternyata Mario masih ingin berkhayal melalui telpon tentang sex... beberapa kali dia sms dan juga telpon untuk memuaskan khayalannya... tentu saja rayuan2nya membuat ku makin horny...
setelah itu, aku pun mandi... saat balik ke kamar ada 2 miscalls dari Mario lagi. Aku lalu telpon balik dan kami pun ngobrol tentang sex... akhirnya kami sepakat untuk bertemu dan menuntaskan hasrat kami pada jam 5 sore di suatu hotel...

Aku pun melanjutkan rencana semula, yakni menghabiskan waktu ke gym hingga pukul 5 sore... dalam perjalanan, sms Mario masuk lagi menanyakan dimana aku... ku balas bahwa sedang dalam perjalanan ke club gym langganan ku... kami pun berbalasan sms tentang sex... mungkin karena tidak tahan dengan sms sms ku, akhirnya Mario meminta ku ke tempatnya dengan alasan rumahnya sedang sepi... aku mengiyakan saja dan meminta alamat yang akan ku tuju di daerah kampung melayu...

Setelah mendapatkan alamatnya, aku pun meluncur ke sana sambil diarahkan oleh Mario melalui sms dan telpon. Singkat cerita, aku tiba di tempat Mario, dia sedang menunggu di lantai 2 rumah tersebut. saat keluar dari taxi, Mario menggunakan isyarat tangan meminta ku masuk ke kamarnya melalui tangga di belakang rumah tersebut. aku pun menuju ke tangga melalui samping rumah - yang ternyata adalah suatu rumah kontrakan karena banyak kamar berjejer di lantai 2 rumah tersebut. Mario telah menunggu di depan pintu kamar lalu saat melihat ku nongol di tangga, dia pun melangkah masuk ke kamarnya. Aku telah mengerti isyarat tersebut dan langsung masuk...

Tanpa banyak bicara, kami menanggalkan pakaian masing-masing lalu berpelukan erat bagai sepasang lintah yang lengket satu sama lain.... bibir kami bertemu dalam bara nafsu membakar tubuh menderaskan aliran darah ke bagian terintim dan ternikmat tubuh masing-masing. menegakan tongkat-tongkat pemukul bola yang terancung deras menunggu dielus lembut bagaikan menikmati es krim yang yummmi dan nikmat tak terkatakan.... Tangan dan jemari pun saling mengelus dan merambat ke berbagai bagian mengikuti nafsu yang makin memuncak... lalu kami pun bergulat satu sama lain hingga tubuh ku memasuki tubuhnya dalam gerakan cepat, kuat dan ritmis seperti para penari beberapa suku di Afrika yang akan memasuki dunia trans...Tak sampai 5 menit dengan perubahan posisi 4 kali, kami telah menuntaskan birahi masing-masing. Mario meminta agar laharnya disemprotkan terlebih dahulu... sebagai TOP yang berpangalaman, tentunya aku bisa mengendalikan semburan lahar ku untuk memberikan kenikmatan terhadap Mario... walaupun aku sangat bernafsu menggeluti tubuhnya, karena kulitnya yang bersih dan mulus... mengindikasikan kebersihan orangnya...

Setelah Mario mencapai puncak dalam lenguhan nikmat, aku merasakan remasan bagian tubuh Mario yang ku masuki di bagian tubuh ku yang sedang berada dalam tubuh Mario, isarat tubuh itu ku tanggapi dengan tancap gas dalam goyangan cepat dan kuat sehingga beberapa detik setelah Mario, aku pun mencapai puncak ... tanpa kata, tautan tubuh kami lepaskan satu sama lain bersama tarikan nafas kelelahan dan kenikmatan menuntaskan khayalan seksual kami yang liar di sms dan telpon beberapa saat lalu. Tongkat ku lepaskan dari sarungnya, lalu ku bersihkan menggunakan tisu basah dan kemudian memakai kembali pakaian ku...

Biasanya selesai berpadu hasrat, tubuh ku selalu ku bersihkan dengan mandi atau minimal mencuci bersih alat kelamin ku, namun di tempat Mario, kebiasaan tersebut tidak bisa aku terapkan karena Mario seperti orang yang kuatir tertangkap tangan saat kami bergelut dan tubuh ku menelisik bagian dalam tubuhnya, sehingga kami harus melakukannya dengan secepat kilat, tanpa kata dan erangan... semua dilakukan dalam diam dan napas yang menderu pelan secara bertahap menuju puncak pendakian melepaskan hasrat dan nafsu terpendam... dan setelah puncak gunung terlalui dalam kenikmatan tiada tara sebagaimana biasa saat lahar menyembur keluar dengan penuh energi dari relung terdalam kenikmatan duniawi tubuh terlampiaskan, ... aku pun pamit dan beranjak pergi... keluar ke jalan raya, menggapai taxi yang lewat menuju ke club fitness tempat ku selalu berlatih... Sesampainya di club, aku langsung mandi terlebih dahulu kemudian baru berlatih, karena tidak bisa mandi di tempat Mario.

sebelumnya, aku juga telah memiliki pengalaman quicky sex di beberapa tempat dengan berbagai lelaki bottom atau versetile. Bahkan kami juga tidak mengenal nama satu sama lain, karena bertemu di tempat-tempat umum seperti ruang sauna atau steam di beberapa tempat di kota Jakarta. Bahkan aku juga memiliki suatu pengalaman mendebarkan di suatu tempat pijak refleksi yang sangat tamaran di suatu hotel bintang 4, di Makassar, Sulawesi Selatan. Pengalaman-pengalaman tersebut memperkaya gaya dan pengaturan waktu ku dalam quicky sex, termasuk bersama Mario sore ini di kamarnya yang apik dan bersih. Mungkin saja, ini pengalaman pertama Mario membawa seorang lelaki ke kamarnya. Atau mungkin pula dia sangat berhati hati terhadap tetangga kamarnya, atau mungkin pula dia tinggal bersama BF-nya, siapa yang tahu?... yang penting bagi ku adalah hasrat kami tertuntaskan.. Mario dan aku sama sama puas... setelah itu, mungkin kami akan saling melupakan dan mencari yang lain lagi. Mungkin pula kami masih akan mengontak satu sama lain untuk melakukan lagi petualangan yang sama atau berbeda... untuk ku, yang penting adalah menikmatinya tanpa menjadikannya suatu relasi personal... hanya relasi seksual yang dinikmati dengan cara-cara aman, termasuk selalu menggunakan sarung saat memasuki tubuh lain... entah dilakukan secara kilat ataupun cara biasa.... SEX KILAT.... AYOOOOOO!!!